🎊 Cerpen Bahasa Indonesia Kelas 9
AYOINDONSESIACOM -- Berikut ini kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 9, mengidentifikasi cerpen dengan judul Pohon Keramat, soal halaman 60. Kunci Jawaban ini berasal dari buku pegangan Bahasa Indonesia jenjang SMP, Terbitan Pusat kurikulum dan perbukuan Balitbang, Kemendikbud. Artikel ini dibuat untuk membantu teman-teman dalam belajar.
RangkumanMateri Bahasa Indonesia KELAS 9 Semester 1 Menyusun Cerpen Download Download 700 File Size 0.00 KB File Count 1 Create Date February 8, 2022 Last Updated February 8, 2022 Rangkuman Materi Bahasa Indonesia KELAS 9 Semester 1 Menyusun Cerpen Rangkuman Materi Bahasa Indonesia KELAS 9 Semester 1 Memberi Tanggapan Santun
Septem Oleh Prito Windiarto Contoh Desain Pembelajaran Teks Cerpen Mapel Bahasa Indonesia Kelas IX SMP R-3. Rubrik Desain Pembelajaran Berorientasi HOTS Rubrik ini digunakan fasilitator untuk menilai hasil kerja analisis KD, rumusan IPK dan kegiatan pembelajaran sesuai model pembelajaran. Langkah-langkah penilaian hasil kajian:
BerikutSoal Latihan PAS Bahasa Indonesia Kelas 9 Tentang Cerita Pendek (Cerpen). Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dengan cara melingkari huruf a, b,c atau d! Potongan cerpen untuk soal nomor 1 - 2
PadaMateri Pembelajaran Teks Cerpen (Cerita Pendek) Mapel Bahasa Indonesia Kelas IX Kurikulum 2013 Revisi 2018 sudah terdapat Kompetensi Dasar yakni Menyajikan dan pembahasan hasil telaah model, Memahami penggunaan kata deskripsi, kata ekspresif, majas pembaca/ pendengar dalam cerpen.
Unsurintrinsik cerpen, antara lain sebagai berikut. 1) Tema (pokok masalah yang mendasari sebuah cerita) 2) Alur/plot (jalannya cerita) 3) Penokohan/perwatakan (watak/sifat tokoh cerita) 4) Latar (tempat peristiwa, waktu, dan suasana cerpen terjadi) 5) Sudut pandang (cara pandang seorang pengarang pada suatu peristiwa dalam cerpen)
Ciricerpen juga ditandai dengan jumlah karakter yang relatif kecil. Nah, unsur yang ada pada cerpen adalah tema, tokoh dan penokohan, latar, alur dan plot, sudut pandang, amanat, dan gaya bahasa. Sama seperti teks lainnya, cerpen juga memiliki struktur yang membentuk cerpen. Apa aja sih struktur cerpen? Perhatikan di bawah ini ya. Struktur Cerpen
PendidikanBahasa indonesia itu,,,, Pendidikan bahasa indonesia adalah salah satu pelajaran yang dapat di praktekan dalam kehidupan sehari-hari, karena hal ini sangat bermanfaat untuk pergaulan, Maka kami akan memberikan Soal bahasa indonesia kelas 9 tingkat SMP / MTs. Baca Juga: Soal Bahasa Indonesia Kelas 5
Pembelajaranbahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam 1) berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis; 2) menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indo-nesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara; 3) memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif; 4) menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual serta kematangan emosional dan sosial; 5) menikmati dan
BukuBahasa Indonesia Kelas 9 SMP Penulis : Agus Trianto, Titik Harsiati , dan E. Kosasih Penelaah : Muhammad Rapi Tang, Dwi Purnanto, Hasanuddin WS, dan Bambang Kaswanti Purwo. Pe-review : Cut Nilawati Penyelia Penerbitan : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud. Cetakan Ke-1, 2015 (ISBN -6)
1Soal Essay Bahasa Indonesia Kelas 11 Sma Ma Dan Kunci Jawabnya Terbaru Mereka mengumpulkan terjemahan tersebut kemudian menerbitkannya kalau tidak salah di.. Aug 05 2020 Contoh soal pg bahasa indonesia beserta jawabannya kelas xi semester 2 bagian ketiga oke untuk bagian ketiga ini soal essay bahasa indonesia dimulai dari nomor 31 sampai
Cerpenadalah jenis karya sastra yang berbentuk prosa naratif fiktif atau fiksi di mana isinya menceritakan atau menggambarkan kisah suatu tokoh beserta segala konflik dan penyelesaiannya, yang ditulis secara ringkas dan padat. Sebenarnya sangat mudah untuk mengenali ciri-ciri dari sebuah cerpen. Berikut ini adalah ciri-ciri cerpen sebagai berikut.
gaWp. Skip to content Teman KOCO masih ingat nggak dengan materi tentang cerpen kemarin? Pasti sudah paham dong tentang ciri, unsur, struktur, hingga kaidah kebahasaannya? Soalnya dalam materi kali ini kamu akan belajar membedah struktur dan kaidah kebahasaan dari salah satu contoh teks cerpen. Kalau kamu lupa langsung cek blog KOCO Star ya! Nah, buat kamu yang masih inget yuk langsung simak penjelasan di bawah ini! Review Singkat Topik Cerpen Materi Bahasa Indonesia Kelas 9 Sebelum membedah teks cerpen, Minco mau review kembali nih tentang materi cerpen buat kamu. Jadi, cerpen atau cerita pendek adalah suatu karya sastra dalam bentuk tulisan yang berisi tentang cerita fiksi prosa. Secara umum, cerita pendek hanya terdiri dari – kata dan fokus pada satu cerita dan konflik permasalahan saja. Cerpen mempunyai dua unsur pembangun, yakni unsur intrinsik yang mencakup tema, alur, latar, tokoh, serta sudut pandang, dan unsur ekstrinsik yang berupa latar belakang cerita dan pengarangan. Selain itu, dalam cerpen kamu harus memperhatikan kaidah kebahasaannya yang meliputi penggunaan bahasa sehari-hari, majas, kalimat deskriptif, serta mengandung kosakata yang menarik. Kemudian, untuk struktur dari cerpen terbagi menjadi enam bagian yaitu abstaksi, orientasi, komplikasi, evaluasi, resolusi, hingga koda. Nah, penerapan struktur dan kaidah kebahasaan dari teks cerpen bisa kamu pahami dalam contoh teks berikut ini. Contoh Teks Cerpen 1 Kegemaran yang Langka Ibu Mimi berjualan makanan di depan rumahnya. Banyak pegawai kantor yang datang dan makan di kantin ibu Mimi. Setiap hari, ibu Mimi membeli banyak kaki ayam. Karena ada satu makanan berkuah yang lebih lezat bila dimasak dengan kaki ayam. Nah, kaki ayam ini amat disukai Mimi. Rasanya gurih, legit, dan … pokoknya nikmat. Waktu masih kecil Mimi sering makan 2 buah kaki ayam. Sekarang setelah kelas 5, Mimi bisa menghabiskan setengah lusin kaki ayam. Tetapi, kegemaran Mimi ini nyaris terhenti. Suatu siang, Rita dan Agnes datang saat Mimi sedang makan siang. Di hadapannya ada semangkuk kaki ayam, lengkap dengan cekernya. “Hai, kalian mau makan? Ayo, kita makan!” Agnes dan Rita saling berpandangan, lalu tertawa. “Kenapa?” tanya Mimi heran. Tangannya tetap memegang sepotong kaki ayam. “Aku heran, kamu kok nikmat benar makan kaki ayam. Aku tak pernah mau memakannya!” jawab Rita. “Aku juga. Malah aku baru pernah lihat ada orang suka makan kaki ayam!” tambah Agnes. “Oh, ya? Aku kira banyak orang yang suka makan kaki ayam. Lezat kok. Ah, mungkin kalian berdua saja tidak suka karena belum pernah mencobanya. Cobalah satu!” Mimi menawarkan. Rita dan Agnes menunjukkan wajah jijik. “Aku jadi ingin tahu berapa orang anak di kelas kita yang suka makan kaki ayam!” tiba-tiba Rita berkata. “Baik, besok aku akan menanyakan pada teman-teman kita. Akan kubuktikan cukup banyak orang yang tahu lezatnya kaki ayam!” kata Mimi bersemangat. Esok harinya, Mimi membawa notes kecil dan menuliskan nama-nama kawan sekelasnya yang berjumlah 37 orang itu. Lalu, ia menanyai mereka satu persatu. Pekerjaan itu tidak sulit. Ia melakukannya sebelum bel masuk berbunyi, waktu istirahat pertama dan kedua. Namun, hasilnya mengecewakan Mimi. Ternyata, tak seorang pun kawan sekelasnya suka makan kaki ayam. Sekarang Mimi mulai ragu-ragu. Jangan-jangan ia yang aneh karena suka makan kaki ayam. Apakah sebaiknya mulai sekarang ia tidak makan kaki ayam lagi? Tetapi, bisakah ia menghentikan kegemarannya itu? Masih tengiang-ngiang di telinganya jawaban kawan-kawannya, “Ih, aku sih jijik.” “Ayam biasanya mencakar di tempat-tempat sampah,” kata Yuli. “Ha, ha, ha, kamu suka makan kaki ayam? Kamu juga suka buntut dan kepala ayam?” goda Dani. “Ih, amit-amit seperti tak ada makanan lain saja!” kata Ine. Sepulang sekolah wajah Mimi murung. la tak mengira kegemarannya itu merupakan kegemaran yang langka. “Sudah pulang, Mi? Itu di panci ada kaki ayam,” ujar Ibu. Mimi menggelengkan kepalanya. “Lho, ada apa?” tanya Ibu heran. Mimi menceritakan masalahnya, lalu berkata, “Ibu tak pernah bilang kalau banyak orang tak mau makan kaki ayam!” Ibu tertawa dan berkata, “Memangnya kenapa? Nah, coba kamu jawab pertanyaan-pertanyaan ini. Lalu, kamu ambil keputusan apakah kamu mau meneruskan atau menghentikan kegemaranmu!” “Pertama, kalau kamu suka kaki ayam apakah dirimu menjadi rugi?” tanya Ibu. “Tidak!” jawab Mimi. “Kedua, apakah sikap kawan-kawanmu berubah setelah mereka tahu kamu suka makan kaki ayam?” tanya Ibu lagi. “Tidak!” jawab Mimi. “Ketiga, apakah kalau misalnya si Rita suka makan daun pepaya yang pahit, semua anak di kelas harus mengikuti kegemarannya?” Ibu mengajukan pertanyaan yang terakhir. “Tidak!” jawab Mimi. “Kalau begitu, ambillah keputusan yang terbaik bagimu!” kata Ibu. Mimi tersenyum. Hilanglah keraguannya. la mengucapkan terima kasih pada Ibu, lalu mengambil mangkuk kosong dan pergi ke dapur. Selanjutnya kamu tahu apa yang dikerjakan Mimi, bukan? Struktur Teks 1 Berikut adalah struktur teks dari cerpen “Kegemaran yang Langka“ AbstrakIbu Mimi berjualan makanan di depan rumahnya. Banyak pegawai kantor yang datang dan makan di kantin ibu Mimi. Setiap hari, ibu Mimi membeli banyak kaki ayam. Karena ada satu makanan berkuah yang lebih lezat bila dimasak dengan kaki suasana Sedih, bahagia Latar waktu Masa kini, siang hari Latar tempat Tempat jualan Ibu Mimi, sekolahKomplikasiTokoh utama, Mimi sangat menyukai kaki ayam dan berniat untuk menawarkan menu makanan tersebut kepada kedua temannya. Namun, ternyata mereka menunjukkan reaksi tidak suka dengan kaki di mulai ketika Mimi tidak percaya bahwa ada orang yang tidak suka kaki ayam. Ia berniat untuk menanyakan semua teman sekelasnya apakah mereka suka dengan kaki ayam atau tidak. Karena semua teman sekelasnya tidak ada satu pun yang suka, maka Mimi pun menjadi sedih dan enggan makan kaki ayam ibu memberikan nasihat berupa pertanyaan kiasan yang dapat menyadarkan bahwa tidak semua orang akan menyukai hal yang sama dengannya. KodaKamu tidak perlu merubah apa yang kamu suka hanya karena komentar orang lain. Preferensi setiap orang berbeda-beda. Kamu tidak bisa memaksa mereka untuk menyukai apa yang kamu suka. Biarlah orang tidak suka, karena hanya kamu yang mengerti bagaimana membahagiakan diri Widya Suwarna Kaidah Kebahasaan Teks 1 Di atas sudah disajikan struktur dari teks cerpen, nah sekarang yuk kita ulas bersama kaidah kebahasaan yang terdapat pada teks cerpen Kegemaran yang Langka Menggunakan ragam bahasa sehari-hari, hal ini dibuktikan pada Suatu siang, Rita dan Agnes datang saat Mimi sedang makan siang. Di hadapannya ada semangkuk kaki ayam, lengkap dengan cekernya. “Hai, kalian mau makan? Ayo, kita makan!” Kosakata yang dihasilkan penulis menggunakan istilah lain untuk perbendaharaan kata seperti legit, setengah lusin Contoh Teks Cerpen 2 Akan Terus Bertahan Kesedihan masih mendera diriku. Setelah ditinggal pergi pendamping hidupku, kini anakku satu-satunya juga telah tiada. Hujan air mata tentu saja menetes di sini; di mataku. Terkadang aku merasa, Tuhan mengujiku terlalu berat. Ingin menghakimi-Nya, namun apa daya, aku tak bisa. Sungguh aku tak sanggup memaki Pencipta diriku yang telah menyelamatkanku dari sebuah insiden naas beberapa tahun yang lalu. Aku percaya ada hikmah dari semua ini. Aku sungguh percaya bahwa Dia tidak akan menjahatiku, ucapku kepada batinku sendiri. Tak terasa ini sudah 40 hari kepergian istriku, dan 7 hari kepergian anakku. Sedih dan duka itu tentu masih ada, namun menipis, setipis kain tissue yang sering aku gunakan untuk menyeka air mata dan ingusku karena berduka. Namun aku sadar, bahwa berduka terlalu lama tak akan ada gunanya. Menjalani hidup sekuat mungkin adalah solusi atas kekosongan dan kesedihanku ini. Ada pepatah yang bilang, bahwa kesibukan bisa membuat kita lalai dari kesedihan dan keresahan hati kita. Dan ternyata itu benar. Kesibukan yang kujalani sebagai layouter cukup menguras hati dan pikiran. Bayang-bayang sang pendamping hidup, serta bayang-bayang sang anak tidak terlalu sering menghantuiku; membuat air mata menetes di mataku. Tak pernah kupikirkan siapa yang akan menggantikan pendamping hidupku di dunia ini. Yang aku pikirkan saat ini adalah bagaimana menjalani hidupku sebaik mungkin dan tidak larut dalam duka. Dan aku akan terus bertahan, terus menjalani hidupku, hingga nanti aku menyusul anak dan kekasihku di sana. Struktur Teks 2 Berikut adalah struktur teks dari cerpen “Akan Terus Bertahan“ AbstrakKesedihan masih mendera diriku. Setelah ditinggal pergi pendamping hidupku, kini anakku satu-satunya juga telah tiada. Hujan air mata tentu saja menetes di sini; di matakuOrientasiLatar suasana sedih, latar waktu kini, serta 40 hari setelah si pendamping hidup wafat dan 7 hari setelah sang anak tokoh sedih karena ditinggal mati sang anak padahal sebelumnya telah ditinggal pendamping hidupnya, sang tokoh mulai menghilangkan rasa sedihnya dengan terus menjalani hidup dan menyibukkan diri, dan sang tokoh pun memutuskan untuk tetap bertahan hidup dan tidak mencari pendamping hidup yang konflik sudah ada sejak di paragraf awal, yakni saat sang tokoh kehilangan anak tercintanya, padahal sebelumnya dia telah ditinggalkan sang pendamping hidup. Alur cerita semakin berlanjut, dan si tokoh ini pun mulai mencoba lebih tegar dalam menjalani hidup dan kedukaan yang dia rasakan. Di akhir cerita, si tokoh pun menentukan sikap hidupnya terhadap apa yang dia tokoh memutuskan untuk menjalani hidupnya dan mulai menyibukkan diri dengan bekerja sebagai layouter. Selain itu, si tokoh memutuskan untuk tidak mencari pendamping hidup lagi. Hal ini bisa dilihat pada kalimat-kalimat yang ada di paragraf tidak bisa selamanya larut dalam kesedihan. Waktu terus berjalan, sehingga kita juga perlu untuk bertahan hidup. Menyibukkan diri bisa menjadi solusi kita untuk menghilangkan rasa sedih dan kesepian. Dengan mengikhlaskan segalanya akan ada hikmah yang datang Modul Bahasa Indonesia SMP kelas IX Kaidah Kebahasaan Teks 2 Setelah mencari struktur dalam teks, sekarang saatnya kita untuk membedah kaidah kebahasaan yang ada dalam cerpen Akan Terus Bertahan ● Menggunakan ragam bahasa sehari-hari, hal ini dibuktikan pada kalimat “Yang aku pikirkan saat ini adalah bagaimana menjalani hidupku sebaik mungkin dan tidak larut dalam duka”● Bermajas metafora, yaitu majas yang mengandung perbandingan yang tersirat sebagai pengganti kata atau tingkatan lain. Kutipannya sebagai berikut Setelah ditinggal pergi pendamping hidupku, kini anakku satu-satunya juga telah tiada. Pendamping hidup maksudnya istrinya.● Kosakata yang dihasilkan penulis menggunakan istilah lain untuk perbendaharaan kata seperti telah tiada, mendera. Bagaimana, Teman KOCO? Tidak sesulit yang kamu bayangkan, bukan? Kalau kamu ada pertanyaan seputar materi cerpen ini, tulis di kolom komentar, ya. Jangan lupa juga untuk sering-sering baca cerpen atau menonton video untuk meningkatkan pemahaman kamu mengenai teks cerpen. Kamu bisa mendownload rangkuman materi gratis, menonton video pembelajaran dan bertanya langsung dengan guru menggunakan KOCO Star lho! Klik banner dibawah ini untuk dapatkan aksesnya. Post Views 752 Post navigation
Menulis Adalah Bekerja untuk keabadian. Pramudya Ananta ToerKalau kamu bukan Anak Raja dan Engkau bukan anak ulama besar, maka jadilah penulis. Imam Al-Ghazali Teks CerpenMateri Bahasa Indonesia Kelas IX Bentuk Karya Sastra Indonesia 1. Prosa Bentuk Karya sastra berupa narasi atau cerita. Contoh novel, roman, cerpen, cergam, cermis, cermin, komik. novel yaitu sebuah karya prosa panjang yang adanya perubahan nasib pada tokohnya. Contohnya Negeri Lima Menara Ahmad Fuadi Roman yaitu, sebuah karya prosa panjang yang menceritakan tokoh dari kecil sampai dia meninggal. Contohnya Roman Siti Nurbaya 1922, Marah Rusli penerbit Balai Pustaka 2. Puisi Puisi, adalah bentuk karya sastra berupa susunan diksi pilihan kata yang indah dan mempunyai makna yang dalam. Ada dua jenis puisi yaitu puisi lama dan puisi baru. Puisi lama adalah puisi yang ditulis mengikuti aturan yang mengikat Contohnya Pantun, Syair, Gurindam, Karmina Puisi baru disebut juga pusii bebas dan tidak mengikuti aturan yang tetap. 3. Drama ž Drama yaitu, bentuk karya sastra berupa dialog dengan tujuan untuk dipentaskan Apa itu cerpen? Cerpen cerita pendek yaitu, sebuah jenis karya sastra yang menggambarkan cerita atau kisah alur hidup manusia dalam bentuk tulisan yang ringkas dan jelas. Alurnya tungggal Ciri-ciri Cerpen Memiliki proporsi penulisan yang lebih singkat dibandingkan dengan Novel. Memiliki jumlah kata tidak lebih dari kata 5-10 halaman Kebanyakan mempunyai isi cerita yang menggambarkan kehidupan sehari-hari. Tidak mencerminkan semua kisah tokohnya. Pemilihan katanya sederhana sehingga memudahkan para pembaca untuk memahaminya. Bersifat Fiktif. Menceritakan satu kejadian saja dan menggunakan alur cerita tunggal dan lurus. Membacanya tidak membutuhkan waktu yang lama. habis dibaca dalam satu kali duduk Memberikan pesan dan kesan yang sangat mendalam. Hanya ada satu konflik dan satu penyelesaian. Unsur CERPEN ada dua 1. UNSUR EKSTRINSIK 2. UNSUR INTRINSIK Unsur intrinsik adalah unsur yang membangun karya sastra dari dalam. Unsur ekstrinsik adalah unsur yang membangun karya sastra dari luar. Unsur Intrinsik Cerpen v Tema v Tokoh v Penokohan v Alur/plot v Latar/setting v Sudut pandang v Gaya bahasa v Amanat 1. Tema Tema merupakan ide atau gagasan dasar yang melatarbelakangi keseluruhan cerita yang ada dari cerpen. Tema memiliki sifat umum dan general yang dapat diambil dari lingkungan sekitar, permasalahan yang ada di masyarakat, kisah pribadi pengarang sendiri, pendidikan, sejarah, perjuangan romansa, persahabatan dan lain-lain. Tokoh 2. Tokoh merupakan pelaku atau orang yang terlibat di dalam cerita tersebut. Ada 4 jenis tokoh yang digambarkan dalam cerpen, antara lain ž Protagonis Tokoh yang yang menjadi aktor atau pemeran utama dan mempunyai sifat yang baik. ž Antagonis Tokoh ini juga menjadi pemeran utama yang menjadi lawan daripada tokoh protagonis. Tokoh antagonis memiliki watak yang negatif seperti iri, dengki, sombong, angkuh, congkak dan lain-lain. ž Tritagonis Tokoh ini adalah tokoh penengah dari protagonis dan antara antagonis. Tokoh ini biasanya memiliki sifat yang arif dan bijaksana. 3. Penokohan Penokohan adalah penentuan watak atau sifat tokoh yang ada di dalam cerita. Watak yang diberikan dapat digambarkan dalam sebuah ucapan, pemikiran dan pandangan dalam melihat suatu masalah ž Figuran Tokoh ini merupakan tokoh pendukung yang memberikan tambahan warna dalam cerita. 4. Alur/ plot Alur adalah urutan jalan cerita dalam cerpen yang disampaikan oleh penulis. Dalam menyampaikan cerita, ada tahapan-tahapan alur yang disampaikan oleh sang penulis. Diantaranya — Tahap perkenalan — Tahap penanjakan — Tahap klimaks — Anti klimaks — Tahap penyelesaian Ada 3 macam alur yang kerapkali digunakan oleh para penulis, yakni ž Alur maju. Alur ini menggambarkan jalan cerita yang urut dari awal perkenalan tokoh, situasi lalu menimbulkan konflik hingga puncak konflik dan terakhir penyelesaian konflik. Intinya adalah, pada alur maju ditemukan jalan cerita yang runtut sesuai dengan tahapan-tahapannya. ž Alur mundur. Di alur ini, penulis menggambarkan jalan cerita secara tidak urut. Bisa saja penulis menceritakan konflik terlebih dahulu, setelah itu menengok kembali peristiwa yang menjadi sebab konflik itu terjadi. ž Alur campuran, yaitu perpaduan antara alur maju dan alur mundur dalam satu cerita. 5. Latar/ setting ž Latar tempat, yaitu lokasi terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi. Unsur tempat yang dipergunakan mungkin berupa tempat- tempat dengan nama tertentu, inisial tertentu, mungkin lokasi tertentu tanpa nama jelas. ž Latar waktu, berhubungan dengan masalah “kapan” terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi. ž Latar suasana, yaitu situasi apa saja yang terjadi ketika saat si tokoh atau si pelaku malakukan sesuatu. ž 6. Sudut Pandang ž Sudut pandang adalah posisi atau pandangan pengarang dalam menyampaikan cerita. Penerapannya bisa dilihat dari penggunaan kata ganti yang digunakan pengarang dalam cerpen. Secara umum ada 2 macam-macam sudut pandang yakni sudut pandang orang pertama dan sudut pandang orang ketiga sebagai berikut. ž Sudut pandang orang pertama yaitu cara pengarang menyampaikan cerita sebagai orang pertama. Ciri-cirinya adalah menggunakan kata ganti orang pertama seperti aku, kami dan sebagainya. ž Sudut pandang orang ketiga cara pengarang menyampaikan cerita sebagai orang ketiga. Ciri-cirinya adalah menggunakan kata ganti orang ketiga seperti dia, mereka dan sebagainya. 7. Gaya Bahasa Gaya bahasa merupakan ciri khas pemilihan kata dan bahasa yang digunakan oleh penulis. Hal ini meliputi ž Diksi, pilihan kata. ž Penggunaan kalimat ž Pemakaian majas. ž 8. Amanat ž Amanat adalah pesan yang terkadung dalam cerpen yang bisa diambil oleh pembaca. Pesan yang disampaikan oleh pengarang bisa secara tersurat atau tersirat. STRUKTUR TEKS CERPEN 2. komplikasi 3. Evaluasi 4. Resolusi 5. Koda • 1. ORIENTASI Pengertian orientasi pada cerpen berhubungan dengan waktu, suasana dan tempat di dalam cerita pendek tersebut, yang menjawab pertanyaan kapan, dimana serta bagaimana 2. KOMPLIKASI Komplikasi adalah urutan kejadian yang dihubungkan secara sebab dan akibat. Karakter dan watak tokoh biasanya terlihat di struktur komplikasi ini yang menggambarkan plot cerita. 3. EVALUASI Pengertian evaluasi adalah konflik yang terjadi dan menuju pada klimaks. Dalam evaluasi, konflik sudah mulai mendapatkan solusi dan penyelesaian serta menuju ke tahap akhir. 4. RESOLUSI Pengertian resolusi adalah ketika pengarang mengungkapkan solusi terhadap masalah yang dialami tokoh dalam cerpen. 5. KODA Pengertian koda adalah nilai atau pelajaran yang bisa didapat dari teks cerita pendek oleh pembaca. Pesan dan amanat menjadi intisari cerita yang bisa dipetik oleh pembaca setelah membaca teks cerpen. KAIDAH KEBAHASAAN TEKS CERPEN • 1. Kata sifat • 2. Kata keterangan • 3. Kalimat langsung dan tidak langsung • 4. Gaya bahasa bersifat konotasi • 5. Penggunaan bahasa tidak baku • 6. memenggunakan gaya bahasa perbandingan, pertentangan, pertautan maupun perulangan. 1. kata sifat yaitu kata yang dipakai untuk menjelaskan sifat atau kondisi suatu hal, baik pada makhluk hidup, benda mati, tempat waktu dan lain-lain. contoh pemakain kata sifat pada kalimat, antara lain a. Dia anak pendiam, tetapi dia bukan anak nakal. b. Kamu memang sahabat terbaik saya c. Linda tidak suka pelajaran fisika d. Sepertinya kamu lebih cocok mengenakan baju berwarna pink e. Ruang kelas tertata dengan rapi. 2. Kata keterangan yaitu kata yang digunakan untuk mendeskripsikan latar waktu tempat dan suasana, sebagai contoh misalnya di pagi hari yang cerah, di kebun bambu yang rimbun dengan dedaunan dan lain sebagainya 3. Kalimat Langsung dan Tidak Langsung Kalimat langsung merupakan sebuah kalimat kutipan yang dilontarkan langsung oleh pembicara tanpa melalui perantara apapun sama persis dengan apa yang dikatakan oleh pembicara tersebut. contoh kalimat langsung a. Ayah menyuruh, “Tolong ambilkan kopi di meja itu!” b. “Itu salahmu!” kata Roni kepada Ani. C. “Siapakah yang melempar kertas ini?” tanya bu guru . e. Joni berkata “Aku ingin menjadi pilot suatu saat nanti.” Kalimat tidak langsung merupakan kalimat yang berisikan pernyataan orang lain dalam bentuk kalimat Contoh kalimat tidak langsung a. Ibu menyuruhku untuk menjadi anak yang menghormati orang yang lebih tua. b. Joni mengatakan, ia akan menungguku besok di depan rumah. c. Ali mengatakan bahwa ia tidak mengerti materi yang disampaikan oleh Bu Rini tadi. d. Ani meminta pada ibunya untuk dibelikan seragam baru. e. Ibu guru mengatakan kita harus giat belajar agar menjadi anak yang pandai. f. Aldo mengatakan bahwa saya harus mencoba masakan ibunya. 4. Gaya bahasa bersifat konotasi Kalimat konotasi adalah kalimat yang mengandung makna yang bukan sebenarnya, makna konotasi juga biasanya disebut dengan istilah makna kias. Contohnya, a. Aisyah merupakan anak emas dalam keluarganya anak emas anak yang paling disayang b. Karena besar kepala, Naya dijauhi teman-temannya besar kepalasombong c. Meskipun Fandi belum berhasil, Fandi tidak gigit jari gigit jari kecewa d. Kamu itu jangan seperti air di atas daun talas tidak tepat pendirian e. Setiap permasalahan sebaiknya diselesaikan dengan hati dingin hati dingin sabar 5. Penggunaan Bahasa Tidak Baku Bahasa atau kata tidak baku merupakan kata yang dipakai tidak sesuai dengan pedoman atau kaidah bahasa yang sudah ditentukan. Biasanya kata tidak baku sering dipakai pada saat percakapan sehari-hari atau dalam bahasa tutur. Contoh Kata Tidak Baku Seperti praktek, pasip, apotik, efektip, karna, poto, biosfir, bis, obyek, nasehat, aktip, negri, tekhnik, nopember dan llain sebagainya. Contoh Kalimatnya Saya membeli obat di apotik enggal. 6. Menggunakan Gaya Bahasa Perbandingan, Pertentangan, Pertautan Maupun Perulangan. a. Majas perbandingan 1. Perumpamaan Perumpamaan adalah perbandingan dua hal yang pada hakikatnya berlainan dan yang sengaja kita anggap sama. Itulah sebabnya maka sering pula kata perumpamaan disamakan saja dengan "persamaan" misalnya Laksana bulan kesiangan Umpama memadu minyak dengan air 2. Metafora Metafora adalah perbandingan yang implisit jadi tanpa kata seperti atau sebagai di antara dua hal yang berbeda. Di dalamnya terlihat dua gagasan yang satu adalah sebuah kenyataan, sesuatu yang dipikirkan, yang menjadi objek; dan satu lagi merupakan perbandingan terhadap kenyataan tadi; dan kita menggantikan yang belakangan itu menjadi yang terdahulu. misalnya Tati jinak-jinak merpati Ali mata keranjang Perpustakaan gudang ilmu 4. Personifikasi Personifikasi merupakan jenis majas yang melekatkan sifat-sifat insani kepada barang yang tidak bernyawa. Misalnya a. Angin yang meraung, b. Angin membelai indah sampai kerelung hatiku Gaya Bahasa Pertentangan 1. Hiperbola Hiperbola merupakan gaya bahasa yang berlebih-lebihan, yang memberi penekanan pada suatu pernyataan atau situasi untuk memperhebat, meningkatkan kesan dan pengaruhnya. Contoh a. Sempurna sekali tiada kekurangan suatu apapun buat pengganti baik atau cantik b. Hatiku hancur, terkoyak, darahku mendidih, dadaku serasa sesak, mendengar dia memutuskan diriku 2. Litotes Majas yang didalamnya mengungkapkan sesuatu yang positif dengan bentuk yang negatif atau bentuk yang bertentangan, litotes, mengurangi atau melemahkan kekuatan pernyataan yang sebenarnya. Contoh Hasil usahanya tidaklah mengecewakan Jakarta sama sekali bukanlah kota kecil dan sepi 3. Ironi Gaya bahasa sindiran yang menyatakan sebaliknya dengan maksud menyindir. benar tulisanmu seperti cakar ayam Saking merdunya suaramu sampai-sampai memecahkan pendengarangkuc. Gaya Bahasa Pertautan 1. Metonimia Jenis gaya bahasa yang mempergunakan sesuatu yang lain berkaitan erat dengannya. Dalam metonomia sesuatu barang disebutkan tetapi yang dimaksud dengan barang yang Ia naik honda ke kantor. 2. Alusio Alusio merupakan jenis gaya bahasa yang menyatakan perbandingan dengan menggunakan ungkapan atau pribahasa yang sudah lazim. Contoh Sejak tadi aku perhatikan, pekerjaanmu hanya menggantang asap saja 3. Sinekdoke Ialah majas yang menyebutkan nama bagian sebagai pengganti nama keseluruhannya, atau sebaliknya. ContohSetiap tahun semakin banyak mulut yang harus diberi makan di tanah air kita Pasanglah telinga baik-baik dalam menghadapi masalah itud. Gaya Bahasa Perulangan 1. Aliterasi Adalah jenis gaya bahasa yang memanfaatkan pemakain kata-kata yang permulaannya sama bunyi Contoh dara damba daku datang dari danau duga dua duka diam didiriku 2. Asonansi Gaya bahasa repetisi yang berwujud perulangan vokal yang sama. ContohMuka muda mudah muram Tiada siaga tiada bisa Jaga harga tahan raga 3. Simploke Merupakan gaya bahasa repitisi yang berupa perulangan pada awal dan akhir beberapa baris atau kalimat berturut-turut. Contoh Kau katakan aku wanita pelacur, aku katakan biarlah Kau katakan aku wanita mesum, aku katakan biarlah Unsur Ekstrinsik Cerpen Unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur cerpen yang berada diluar karya sastra. Akan tetapi, secara tidak langsung unsur ini mempengaruhi proses pembuatan suatu cerpen. Unsur ekstrinsik cerpen antara lain 1. Latar Belakang Masyarakat Latar belakang masyarakat merupakan faktor lingkungan masyarakat sekitar yang mempengaruhi penulis dalam membuat cerpen tersebut. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi penulis, diantaranya sebagai berikut Ideologi Negara Kondisi Politik Kondisi Sosial Kondisi Ekonomi 2. Latar Belakang Penulis Latar belakang penulis adalah sebuah faktor dari dalam diri penulis yang mendorong penulis dalam membuat cerpen. Latar belakang penulis terdiri dari beberapa faktor, diantaranya adalah a. Riwayat Hidup Penulis Pada bagian ini berisikan tentang biografi pengarang secara menyeluruh. Faktor ini dapat mempengaruhi pengarang dalam mengarang cerpen berdasarkan pengalaman pribadi dari pengarang itu sendiri b. Kondisi Psikologis Kondisi Psikologis pengarang meliputi mood dan motivasi , kondisi ini sangat mempengaruhi dengan apa yang akan ditulis dalam seperti jika pengarang sedang dalam keaadaan sedih , dia akan membuat sebuah cerpen yang berceritakan sedih juga. C. Aliran Sastra Penulis Aliran Sastra berpengaruh dalam gaya penulisan bahasa yang digunakan pengarang guna menceritakan sebuah cerita dalam cerpen. 3. Nilai yang Terkandung di dalam Cerpen Ada beberapa nilai yang menjadi unsur ekstrinsik dalam sebuah cerpen. Dan nilai-nilai tersebut diantaranya adalah a. Nilai Agama, Berkaitan dengan pelajaran agama yang dapat dipetik dalam teks cerpen. b. Nilai Sosial, Berkaitan dengan pelajaran yang dapat dipetik dari interaksi sosial antara para tokoh dan lingkungan masyarakat dalam teks cerpen. c. Nilai Moral Nilai ini berkaitan dengan nilai yang dianggap baik atau buruk dalam masyarakat. Dalam cerpen nilai moral bisa berupa nilai moral negatif buruk atau nilai moral positif baik. D. Nilai Budaya Nilai yang berkaitan erat dengan kebudayaan , kebiasaan, serta tradisi adat istiadat.
- Dalam kunci jawaban berikut, simak pembahasan BAB 4 Menulis Puisi yang Menginspirasi Adanya Kesempatan untuk Semua. Pertanyaan di atas merupakan materi Buku Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas XI Kurikulum Merdeka. Simak materi kunci jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 SMA/SMK Kurikulum Merdeka halaman 111, 112, 113, 114, 115, 116 dalam artikel ini. Ilsutrasi siswa belajar mandiri Kunci jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 SMA/SMK Kurikulum Merdeka halaman 111, 112, 113, 114, 115, 116 ditujukan bagi orangtua untuk membimbing proses belajar siswa. Diharapkan orangtua bisa membimbing kegiatan belajar siswa di rumah dengan semangat. Rangkuman kunci jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 SMA/SMK Kurikulum Merdeka halaman 111, 112, 113, 114, 115, 116 hanya sebagai panduan, jawaban dari setiap soal tidak terpaku dari kunci jawaban ini. Jawaban bisa berbeda dan tidak terpaku pada kunci jawaban yang disajikan dalam artikel ini. Diharapkan siswa bisa mencari jawaban sendiri dari setiap soal yang disajikan. Pada materi kunci jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 SMA/SMK Kurikulum Merdeka halaman 111, 112, 113, 114, 115, 116 siswa diminta membaca cerpen Kompas Minggu “Hatarakibachi” karya Awit Radiani. Simak pembahasan kunci jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 SMA/SMK Kurikulum Merdeka halaman 111, 112, 113, 114, 115, 116 selengkapnya berikut ini. Baca juga KUNCI JAWABAN Bahasa Indonesia Kelas 7 Halaman 149 - 150 Kurikulum Merdeka Apa yang Dilakukan Itam? Baca juga KUNCI JAWABAN Bahasa Indonesia Kelas 7 Kurikulum Merdeka Analisis Sajian Visual dalam Buku Bergambar Kunci jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 SMA/SMK Kurikulum Merdeka halaman 111, 112, 113, 114, 115, 116 C. Menulis Puisi Berdasarkan Cerpen Kegiatan 2 Membaca cerpen Kompas Minggu “Hatarakibachi” karya Awit Radiani. Membaca
cerpen bahasa indonesia kelas 9