🥃 Dari Masjid Kita Bangkit

Sebuahsenandung yang menggema di dalam hati, ingin terus menerus di senandungkan dalam perjalanan menuju puncak. Senandung ini bercerita tentang semangat dan optimisme, pemantik semangat bahwa harapan itu masih ada, pemantik semangat bahwa kita harus bangkit dan berjuang, pemantik semangat bahwa jalan itu masih terbentang. Dalamfatwa al-Lajnah ad-Daimah VI/369 fatwa no. 2399 terdapat pertanyaan yang berbunyi, seorang laki-laki berfatwa bahwa orang-orang yang meletakkan tangan di dada dalam shalat setelah bangkit dari ruku' adalah para pelaku bid'ah yang tersesat, dia berkata kepada orang-orang, "Lepaskanlah tangan kalian setelah bangkit dari ruku'.". DariMasjid Salah satu sarana pemuda Indonesia untuk bangkit di masa pandemi adalah Masjid. Masjid dan pemuda merupakan dua kekuatan besar. Masjid bukan hanya tempat ibadah saja, namun dari masjid kita bisa berdaya untuk masyarakat dengan menyelenggarakan program-program sosial dan keagamaan yang memberikan manfaat bagi orang-orang di sekitar kita. Sujudkedua dan bangkit ke rakaat kedua. Perintah untuk melakukan sujud kedua ini adalah berdasarkan berbagai hadits yang sahih dan juga adanya ijmak ( kesepakatan para ulama ). ( Al-Majmu', 3:290) Adapun cara bangkit bangkit dari sujud menuju berdiri, para ulama ada beda pendapat. Ada yang menyatakan bahwa disunnahkan mengangkat tangan BERITAHUtacom—Bupati Mandailing Natal (Madina), Sumut H.M. Ja'far Sukhairi Nasution mengajak semua elemen masyarakat tetap optimis serta yakin kita bisa bangkit dari dampak pandemi covid-19. "Dua tahun lebih kita disibukkan menangkal dan mengobati merebaknya covid-19. Bukan hanya sektor kesehatan, sektor-sektor lain pun ikut terdampak," kata Ja'far Sukhairi saat menyampaikan WagubSumbar Audy Joinaldy menekankan bahwa tema "Bersatu, Bangkit dan Tumbuh", mestilah bisa menjadi spirit bagi pemuda/pemudi Sumbar selalu bersatu dan bergotong royong menghadapi pandemi yang masih melanda ini. "Di era disrupsi saat ini, pemuda/pemudi Sumbar harus berperan aktif sebagai kekuatan, kontrol sosial dan agen perubahan di semua MataKuliah : Komputer dan Multimedia Dosen Pengampu : Agus Kristian M.I.KomNama Anggota :Muhammad Ichsan Almunawar 2070201141Rizky Linggar Pamungkas 20702 Padatanggal 14 Oktober 2015, menjadi sejarah yang tak terlupakan. Tercetuslah sebuah Gerakan S h ubuh Jama ' ah Nasional (GSJN) yang diinisiasi oleh gabungan mahasiswa muslim yang tergabung dalam Forum Silaturahin Lembaga Dakwah Kampus Nasional (FSLDKN) yang saat itu dikomandoi oleh Muhammad Syukri sebagai Ketua FSLDKN. Saat itu tagline yang diangkat adalah Dari Masjid Indonesia Bangkit. Kesuksesan kita di masa depan jauh lebih penting dibandingkan kegagalan kita di masa lalu." " Di dunia ini tak ada yang abadi, begitupun dengan keterpurukan, dengan berjalannya waktu ia akan tergantikan dengan kebahagiaan." " Kita mungkin bisa tersandung dan jatuh, tapi akan bangkit kembali, itu lebih baik ketimbang kita lari dari pertempuran." Tentusebagai penceramah kita akan kagum dengan sosok penceramah sukses dan bisa membawa jamaahnya sampai terhanyut dan bisa mengajak ke arah kebaikan, misalnya kalau di Indonesia ada Ustadz Aa Gym dengan ciri khas apa adanya, KH Arifin Ilham dengan ciri khas dzikirnya, Ustadz Yusuf Mansur dengan ciri khas sedekahnya, Almarhum KH Zainudin MZ dengan gayanya yang meledak ledak dan lucu, Buya Inihikmah yang sangat besar bagi Desa Bejijong untuk mendapatkan predikat sebagai Anugerah Desa Wisata Indonesia Bangkit dari Kemenparekf. Kita bersinergi dengan teman-teman pengiat budaya, sesuai musyawarah desa, musrenbang jangka panjang sesuai misi-visi dari Kepala Desa," urainya. Penyembelihan Hewan Kurban di Masjid Nurul Jadid Tapiyang selalu saya tekankan beberapa kali, jangan hanya kita sibuk dalam arti memikirkan diri kita sendiri," kata Erick selepas Salat Iduladha 1443H di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Minggu WYHub2.

dari masjid kita bangkit